Sunday 28 October 2012

TONGKAT


Ku ambil tongkat itu,
Sebagai sokongan langkahku,
Dalam meniti kehidupan,
Tongkat kayu kesayanganku,
Dari kayu emuning hitam itu,
Ku jaga sebaiknya ia,
Tongkat,
Bertongkat itu sunnahnya,
Rasul kita yang termulia.

Bertongkat itu sunnah,
Orang memandang ku pelik,
Sungguh mereka tiada mengerti,
Akan hakikat tongkat itu,
Ia mengingatkanku akan,
Usiamu yang kau lalui,
Ingatkanmu akan jalan hidupmu,
Yang semakin menghampiri,
Liang lahad yang menyeru,
Sekian hari-harinya,
Sebagaimana butiran-butiran tasbih itu,
Ia mengingatkanmu akan,
Berzikir pada Allah,
Begitu jua tongkat itu,
Ingatkanmu pada ketuaanmu.

Semampumu wahai akhi,
Amalkan sunnah dalam hidupmu,
Sungguh tongkat itu tiada pelik,
Bahkan sunnah pula,
Oleh itu jangan disinis akan ia,
Akan orang yang pada pandanganmu,
Muda sudah bertongkat,
Kerna ia hanya bersunnah,
Hidup kita ini,
Semakin masa semakin tua pula,
Ayuh,
Saudaraku hidupkan sunnah itu,
Dengan menggunakan tongkat,
Dalam jejak kasih Rasul,
Yang dijunjung semulia-mulia,
Minad dunya ilal akhirah.





Karangan oleh:
PEDANG TIMUER BERKELANA,
Ahad, 13 Dzulhijjah 1434 H = 28 Oktober 2012 M,
Jam 11.27 malam,
Georgetown,
Pulau Pinang
 

No comments:

Post a Comment