Wednesday 17 April 2013

Lagu WAFATNYA RASULULLAH



Senyummu wahai Rasul,
Di kala Subuh itu,
Menenangkan sahabatmu,
Terakhir menatap wajahmu.

Di saat Jibril datang,
Disambut Fathimatuz Zahra',
Bersama Izrail padamu,
Ke sisimu Rasul.

Fathimah menangis di sisimu,
Rofiqul a'laa,
Kalam itu dari lidahmu yang suci,
Hati gelegak ya Rasul.

Wahai cahaya Madinah,
Pergimu ke hadhrat Allah,
Kekasihmu Azzawajalla,
Wahai Nur Muhammad shollallah.

Tangisan sahabatmu,
Kehilangan belahan jiwanya,
Menyuramkan Madinah,
Menangislah makhluk bersedih.

Berpisahmu dari dunia,
Bersatu dengan kekasihmu,
Kami tidak pernah menatapmu,
Namun menangis hati kami ingatimu.

Ya Rasulullah,
Hiduplah di dalam hati kami,
Izinkanlah kami menatap wajahmu,
Walau cuma sekali.

Karangan oleh:
PEDANG TIMUR BERKELANA,
Isnin, 6 Jamadilakhir 1434 H = 17 April 2013 M,
Jam 10.16 malam,
Pulau Pinang

Lagu DENGARILAH RINTIHANKU




Bagaimana inginku nyatakan,
Di kala kosongnya jiwa,
Terbuang jauh di sisi,
Berhargakah suatu jiwa.

Tuhanku,
Dengarlah rintihanku pada-Mu,
Engkau yang memahami,
Segala hal diriku.

Di saat semua menyisihkanku,
Hanya Engkaulah sandaranku,
Memahami zahir batinku,
Tiadalah lagi bagiku harapan.

Bukalah lorong cahaya terus pada-Mu,
Setiap rintihan hatiku,
Dengarilah ya Tuhanku,
Duka yang ku tanggung.

Ilhamkanlah padaku jalan,
Keluar dari masalahku,
Selesaikanlah permasalahanku,
Dengan redha-Mu pasti.

Tunjukiku jalan keluar,
Menemui cahaya bahagia,
Dengan panduan dan redha-Mu,
Redhailah daku ya Allah.

Lapangkanlah dada hatiku,
Menerima segala ujian-Mu,
Jadikanlah daku seorang yang redha,
Denga segala jetentuan-Mu Tuhanku.






Karangan oleh:
PEDANG TIMUR BERKELANA,
Isnin, 6 Jamadilakhir 1434 H = 17 April 2013 M,
Jam 4.37 petang,
Pulau Pinang.
 

Monday 15 April 2013

Lagu KEABADIAN CINTA

Dalam jagaku,
Dengan bashirah-Mu,
Mencari-Mu di mana,
Demi cinta abadi.

Aku dengan iradat-Mu,
Tinggalkan bayangan dunia,
Tanamkan selama-lamanya,
Hanyutkan ke sungai api.

Menyatu dengan-Mu,
Demi cinta kudusku,
Mencari erti jiwaku,
Dalam keagungan Dzat-Mu.

Kembali ke 'alam asal,
Dari diri-Mu,
Berwujud sesuatu,
Menyatu cinta perindu.

Mencari-Mu mengenal-Mu,
Segala di sisi tiada nilaiku,
Menyatu bersama-Mu,
Menuju keabadian cinta.

Jasad musnah luluh begitu,
Fana' cinta mabuk rindu,
Abadikanlah cintaku dengan-Mu,
Keabadian cinta-Mu.

Segala di sini tiada erti,
Hanya angan-angan buaian semata,
Menuju dan menyatu dengan-Mu,
Jalanku menuju keabadian cinta-Mu.






Karangan oleh:
PEDANG TIMUR BERKELANA,
Isnin, 5 Jamadilakhir 1434 H = 16 April 2013 M,
Jam 8.16 pagi,
Pulau Pinang.

Sunday 14 April 2013

Lagu TIRAI HATI




Gelap jiwa dalam langkahku,
Mencari-Mu tiada mengerti,
Gila aqalku mengenal-Mu,
Pincang atas titian.

Memandang-Mu segenap arah,
Wujud-Mu dalam sesuatu,
Keagungan dzat-Mu,
Tiada tercapai dikerah.

Ku hanyut di arus,
Renangi payau yang hitam,
Meninggalkan segalanya,
Mencari laluanku.

Lihatlah sebalik tirai,
Tirai hatimu yang kelam,
Hancurkan dirimu,
Bisakan kau ketemu.

Musnahkan tirai hatimu,
Tujulah binasa,
Jalanmu pasti,
Ma'rifah pada-Nya.

Masukilah dalam dirimu,
Fana'kan dalam jiwamu,
Dia akan kau ketemu,
Bersatu dua jiwa.




Karangan oleh:
PEDANG TIMUR BERKELANA,
Isnin, 4 Jamadilakhir 1434 H = 15 April 2013 M,
Jam 11.14 pagi,
Pulau Pinang.
 

Lagu BAYANGAN JIWA



Wahai nur yang memancar,
Penerang jiwaku,
Penyuluh jalananku,
Belahan jiwa agung-Mu.

Wahai Thohaa,
Melihatmu fana'kanku,
Keindahanmu,
Merintih hatiku.

Wahai nur,
Di 'Arasy terpahat namamu,
Menerangi 'alam ini,
Dengan nurmu.

Kekasih hatiku,
Izinkan ku memeluk jiwamu,
Yang damai syahdu,
Mewangi segenap penjuru.

Wahai Yaasin,
Aliran air cintamu,
Membasahi hatiku,
Menitis air mataku.

Wahai putera 'Abdullah,
Dakaplah daku,
Dalam jiwa agungmu,
Aku rinduimu.

Melihat keindahanmu,
Yang bercahaya,
Cukuplah bagiku,
Rasul tercinta.

Bayangan jiwa,
Peluklah daku,
Dengan rahmat kasihmu,
Aku ini ummatmu.

Wahai cinta,
Ya Rasulullah,
Tanpamu tiada erti,
Hidupku.

Karangan oleh:
PEDANG TIMUR BERKELANA,
Isnin, 4 Jamadilakhir 1434 H = 15 April 2013 M,
Jam 10.36pagi,
Pulau Pinang.

Lagu INSAN BERKELANA



Ku insan kelana,
Menawan tujuh benua,
Mengharung hembusan naga,
Dan api percikan neraka.

Tujuh jalan berliku,
Melalui gunungan berbatu,
Menuju cinta yang satu,
Mencari hakiki itu.

Dia yang tinggi,
Dicari tiada ketemu,
Sebalik tirai qolbu,
Bersulam jiwa kelam beku.

Ku selami air dalam,
Merenangi dasar hitam,
Memadam panas syaitan,
Mencari cahaya panduan.

Sinaran yang binasa,
Diserap hilang jiwa,
Hingga tiada lagi rasa,
Bersatu dengan Dia.

Tujuh yang berliku,
Bersatu pada satu,
Menuju yang Haq,
Kembali ke asalku.




Karangan oleh:
PEDANG TIMUR BERKELANA,
Isnin, 4 Jamadilakhir 1434 H = 15 April 2013 M,
Jam 9.03 pagi,
Pulau Pinang.