Sunday 25 November 2012

MENADAH MADU CINTA WALI

Insan yang mulia di sisi Allah itu,
Berdiam tiada membangga,
Ilmunya bercahaya di hati,
Wajahnya bersinar indah dengan nur,
Senyumannya penyejuk penawar hati,
Pandangannya menitiskan kasih Ilahi,
Sentuhannya mengalirkan ubat jiwa,
Lidahnya diam hatinya hidup,

Dengan nama Allah yang selalu berdegup,
Malamnya terang dengan qiyam,
Bercahaya waktunya dengan zikrullah,
Yang tiada putus walau sedetik,
Sentiasa rukuk dan sujud,
Itulah kekasih Allah yang mulia,
Dialah Waliyullah yang tercinta.

Inginku bersimpuh di kakimu,
Mengucup tabarruk akan jasadmu,
Wahai Waliyullah,
Ku ingin menadah titisan-titisan madu cintamu,
Meneguk dan menelan kalam bicaramu,
Agar terubat hatiku dengan barokahmu ya Waliyullah,
Menatap wajahmu sahaja,
Cukup buat membangunkan hati yang lalai ini,
Kerna orang yang soleh itu,
Pabila dipandang wajahnya itu,
Kan mengingatkanmu pada Allah Azzawajalla.

Izinkan ku duduk di kakimu,
Mohonku usapilah wajah dan rambutku,
Agar denganmu ku jadikan saksi,
Di hari kebangkitan yang pasti,
Titisan madu dari kalammu ku dambakan,
Ya Waliyullah,
Pimpinlah tanganku ini,
Menuju jalan Tuhan,
Tatkala aku berjalan dalam kegelapan,
Dan suram cahaya jalanan,
Sambarlah tanganku,
Lalu bawalah aku berjalan di sisimu,
Menabur khidmat buatmu duhai Waliyullah,
Cucilah tanganmu di dalam gelas,
Untuk ku minum air itu,
Wahai Waliyullah.

Tuangkanlah ke dalam hatiku yang kotor ini,
Akan air dan syifa' darimu kemuliaanmu,
Agar terubat hatiku dari zhulmah,
Dan lurus perjalananku mengenal Tuhanku,
Istiqomah akan diriku atas jalan itu,
Duhai Waliyullah,
Bawalah aku kepada cahaya,
Makrifatkanlah aku pada Nur 'alan Nur,
Ku tahu tiada layak diriku ini,
Berdamping di sisimu ya Waliyullah,
Barokah darimu ku tawassul,
Agar dengan kasih cintamu,
Semoga diriku mendapat kasih cinta,
Allah dan Rasul-Nya yang tercinta.

Karangan oleh:
PEDANG TIMUR BERKELANA,
Ahad, 11 Muharram 1434 H = 25 November 2012 M,
Jam 4.30 petang,
Georgetown,
Pulau Pinang.

No comments:

Post a Comment