Akhir
malam sebelum Subuh yang gelap,
Bunyi
guruh menghiasi kesunyian malam,
Dan
katak yang bersuka ria dengan hujan,
Cengkerik
seranggan diam kesejukan,
Terasa
dinginlah segala kulit dan roma,
Hingga
menusuk ke tulang sumsum,
Udara
pagi yang dingin bertambah dingin,
Dengan
hadirnya titisan membawa rahmat,
Turunnya
ia ada yang mensyukuri,
Ada
pula yang mengeluh.
Titisan-titisan
yang halus,
Memenuhi segala ruang yang bisa ditempati,
Memenuhi segala ruang yang bisa ditempati,
Bisa
menenggelamkan daratan yang luas,
Datangnya
adalah rahmat,
Membawa
sinar buat kehidupan,
Riang
ria segala kehidupan.
Datangnya
hujan itu,
Ada
yang menyukainya,
Ada
yang mengeluh akannya,
Ada
yang dengan tenang menerimanya,
Begitulah
kita manusia,
Serba
tak kena saja,
Hujan
salah tak hujan pun salah,
Hujan
suka tak hujan pun suka.
Benih-benih
kehidupan bercambah,
Membina
dan membawa generasi baru,
Sungguh
ia suatu rahmat,
Menyirami
tanaman dan hutan,
Membawa
bersama benih-benih pohon bersama alirannya,
Di
atas bumi yang menghijau.
Oleh:
ABDUL
LATIFF MOHAMAD ASY-SYALUKI,
30
April 2012 Masihi bersamaan 8 Jamadilakhir 1433 Hijrah,
Isnin,
Jam 8.00 pagi,
Georgetown,
Pulau
Pinang.
No comments:
Post a Comment