Friday 20 April 2012

JIHAD FI SABILILLAH


Si Muslim tenang dalam kedamaiannya,
Terlihat jelas pada Nur di wajahnya,
Lembut damai namun si singa yang ganas,
Itu sifatnya apabila tercemar maruah agamanya,
Hatinya sentiasa terpaut dan rindu akan Allah,
Dan selalu rindu dan terbayang akan Rasulullah,

Al-jihad adalah impian setiap Muslim,
Yang sangat mengharap untuk gugur,
Dengan darah yang mengalir deras,
Dan daging dirinya yang terkoyak,
Atas nama perjuangan yang mulia,
Dalam menegakkan dan membela agama Allah,

Mereka tiada gentar tiada takutnya,
Melangkah gagah ke medan jihad,
Diiring kata-kata semangat dan paluan,
Genderang perang yang menaikkan roma segala,
Dan derauan darah dalam jasadnya,
Menggelegak darah dalam semangat,
Tangan menggeletar memegang hulu pedang,
Dan tali kendati kuda perang,

Jasad musuh dilihat seperti lauk yang menyelerakan,
Dengan darah yang memancut dari tubuh-tubuh mereka,
Tak sabar rasanya ingin nikmatinya jua,
Melibas pedang ibarat menebas,
Jeritan kepuasan membunuh,
Dan menghidu darah segar yang memancut,
Ketajaman pedang Muslimin menembusi baju besi musuh,
Walau gah mereka memakainya,
Tetap jua ditembusi dan dihiris,
Oleh pedang dan tombak,
Keris sundang dan panah,

Darah bersimbah pembayar hajat,
Hajat yang datang dengan semangat,
Buat menumbangkan durjana bersengat,
Yang dikesalkan dalam keringat,
Orang sendiri yang bikin angkara,
Bersama mereka dalam senyap,
Dalam gerak dan senyap,
Mereka bersama dan baik bagaikan bersaudara,
Jihad ini jihad pembersihan,
Bagi menghapuskan si pengkhianat.

Percikan darah mereka memuaskan pejuang ini,
Senyum lebar dan syukur tak terhingga,
Atas nikmat Ilahi memberi nikmat ini,
Nikmat membunuh yang dihalalkan,
Dalam perjuangan yang direstui,
Hajat di hati ingin tumbang di sini,
Biar bersimbah darah sendiri,
Di bumi dan medan yang direstui,
Buat menjadi tiket diri,
Untuk mendapat nikmat abadi,
Walau kaku ia di sisi,
Hidup ia di dalam baqa',
Mendapat rezeki daripada Ilahi,

Bila ku memandang mata pedangku,
Yang hebat dengan mandian zikri,
Buat penebus dan penyelamat diri,
Gema gendang perang dan nobat,
Gemersik dan tabuhan yang berfirasat,
Nafiri yang menyeramkan roma,
Dan tabuhan gendang yang menghentam jiwa,
Buatkanku bersemangat dalam semangat,
Biar trecapai hajat di hati,
Agar binasa diri di situ.





Oleh:
ABDUL LATIFF MOHAMAD ASY-SYALUKI,
20 April 2012 Masihi bersamaan 28 Jamadilawwal 1433 Hijrah,
Jumaat, jam 10.25 malam,
Georgetown,
Pulau Pinang.

No comments:

Post a Comment