Tuesday 10 April 2012

TANGISAN MALAM


Malam yang hening bening,
Tika alam telah berlabuh tirai cahayanya,
Lalu gelap menggantikan cerahnya,
Kerna Allah berfirman,
"Waj'alnal laila libasa",
Dan dijadikan malam itu sebagai pakaian,
Dipakaikanlah sebelah bumi dengan kegelapan,
Namun bertemankan rembulan dan bintang,
Yang indah mengubati jiwaku,


Malam yang larut semakin berlabuh,
Unggas serangga semakin asyik,
Bersiul girang menghiburkan alam buana,
Dan gemerlapan bintang di langit,
Yang menunjukkan kehebatan kuasa-Nya,
Bagaimana labuhan malam,
Begitu juga diri insan bakal hanyut dalam lenanya,
Lalu diri menunaikan hak jasadnya,
Yang memerlukan kerehatan dan fitrah,
Lenalah insan dibuai mimpi indah,
Hanyut dalam keasyikan,

Berlalulah sebahagian malam,
Lalu jiwa yang terlena itu terjaga,
Dan membangunkan jasadnya,
Dan lidahnya insan berzikir tahmid atas rahmat-Nya,
Air malam yang sejuk menyirami,
Membasahi jasad si insan yang khudhu',
Membuang kotoran jasad dan jiwa yang hitam,
Khudhu' ia pada Tuhan dan Rasul-Nya,
Wudhu' yang sempurna terpelihara ke Subuh,
Asyik tenggelamnya ia di dalam cinta Tuhan,
Ruku' dan sujud yang tak terkirakan,
Meminta belas ihsan Ya Robbi Ilahi,
Tenggelam dalam jiwa dan menangislah qolbunya,


Di dalam solah yang panjang,
Berjuraian air matanya,
Mengenangkan dosa dan silapnya,
Terhadap Allah dan rasul-Nya,
Tangisan yang semakin kuat,
Menggelegak bunyi dadanya,
Menahan tangisan qolbu yang dhoif,
Yang insaf akan kedhoifannya,
Titisan-titisan itu membawa rahmat Allah bersama,
Ya Robb...Robbighfirli,
Dikaulah pemilikku,
Celakalah daku tanpa ampunan-Mu,
Tolonglah wahai Yang Maha Menguasai,
Panasnya Jahannam terasa di kulitku kini,
Jangan biarkan ia membakarku dalam realiti,
Ya Robb,


Tangisan si hamba yang khudhu' itu,
Mengharukan para Malaikat yang taat,
Dan makhluk yang melihat,
Lalu sama memohon kepada Yang Maha Agung,
Memohon keampunan buat si insan itu,
Titisan-titisan air mata tangisan itu,
Bakal menyelamatkannya dari bakaran,
Dan saksi di Akhirat sana,
Mendapat lindungan di bawah Arasy-Nya,
Saat insan lain meronta azabnya.




Oleh:
ABDUL LATIFF MOHAMAD ASY-SYALUKI,
28 mac 2012 Masihi bersamaan 5 Jamadilawwal 1433 Hijrah,
Rabu, jam 8.43 pagi,
Georgetown, Pulau Pinang.

No comments:

Post a Comment