Malam
yang hening bening,
Tika
alam telah berlabuh tirai cahayanya,
Lalu
gelap menggantikan cerahnya,
Kerna
Allah berfirman,
"Waj'alnal
laila libasa",
Dan
dijadikan malam itu sebagai pakaian,
Dipakaikanlah
sebelah bumi dengan kegelapan,
Namun
bertemankan rembulan dan bintang,
Yang
indah mengubati jiwaku,
Malam
yang larut semakin berlabuh,
Unggas
serangga semakin asyik,
Bersiul
girang menghiburkan alam buana,
Dan
gemerlapan bintang di langit,
Yang
menunjukkan kehebatan kuasa-Nya,
Bagaimana
labuhan malam,
Begitu
juga diri insan bakal hanyut dalam lenanya,
Lalu
diri menunaikan hak jasadnya,
Yang
memerlukan kerehatan dan fitrah,
Lenalah
insan dibuai mimpi indah,
Hanyut
dalam keasyikan,
Berlalulah
sebahagian malam,
Lalu
jiwa yang terlena itu terjaga,
Dan
membangunkan jasadnya,
Dan
lidahnya insan berzikir tahmid atas rahmat-Nya,
Air
malam yang sejuk menyirami,
Membasahi
jasad si insan yang khudhu',
Membuang
kotoran jasad dan jiwa yang hitam,
Khudhu'
ia pada Tuhan dan Rasul-Nya,
Wudhu'
yang sempurna terpelihara ke Subuh,
Asyik
tenggelamnya ia di dalam cinta Tuhan,
Ruku'
dan sujud yang tak terkirakan,
Meminta
belas ihsan Ya Robbi Ilahi,
Tenggelam
dalam jiwa dan menangislah qolbunya,
Di
dalam solah yang panjang,
Berjuraian
air matanya,
Mengenangkan
dosa dan silapnya,
Terhadap
Allah dan rasul-Nya,
Tangisan
yang semakin kuat,
Menggelegak
bunyi dadanya,
Menahan
tangisan qolbu yang dhoif,
Yang
insaf akan kedhoifannya,
Titisan-titisan
itu membawa rahmat Allah bersama,
Ya
Robb...Robbighfirli,
Dikaulah
pemilikku,
Celakalah
daku tanpa ampunan-Mu,
Tolonglah
wahai Yang Maha Menguasai,
Panasnya
Jahannam terasa di kulitku kini,
Jangan
biarkan ia membakarku dalam realiti,
Ya
Robb,
Tangisan
si hamba yang khudhu' itu,
Mengharukan
para Malaikat yang taat,
Dan
makhluk yang melihat,
Lalu
sama memohon kepada Yang Maha Agung,
Memohon
keampunan buat si insan itu,
Titisan-titisan
air mata tangisan itu,
Bakal
menyelamatkannya dari bakaran,
Dan
saksi di Akhirat sana,
Mendapat
lindungan di bawah Arasy-Nya,
Saat
insan lain meronta azabnya.
Oleh:
ABDUL
LATIFF MOHAMAD ASY-SYALUKI,
28
mac 2012 Masihi bersamaan 5 Jamadilawwal 1433 Hijrah,
Rabu,
jam 8.43 pagi,
Georgetown,
Pulau Pinang.
No comments:
Post a Comment