Saturday 21 April 2012

SEBENING AIR DI KALI


Seluruh alam jagat raya ini,
Adalah ciptaan Yang Maha Kuasa,
Yang Maha Memiliki segala-galanya,
Dialah Allah Subhanahuwa Ta’ala,
Tiada semua ia diciptakan,
Jika tidak melainkan kerna mahkluk teragung,
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam yang sangat mulia,
Lalu terciptalah alam yang nan indah damai ini,

Air adalah sumber kehidupan,
Keperluan hakiki setiap makhluk-Nya,
Buat penerus kehidupan atas keperluan,
Ia yang suci menyucikan,
Segar dan menikmatkan,
Deruan dan alirannya menenangkan jiwa-jiwa yang resah,
Di aliran kali yang indah,
Ia setia mengikut takdir ketentuan-Nya,
Tiada satu pun yang dibantah,
Itulah ciptaan mulia bernama air,

Aliran jernih di kali,
Dan lopak yang berbatu kerikil indah,
Bunyi aliran yang mendamaikan jiwa ini,
Menghilangkan resah dan gelisah,
Sepertimana aliran air yang membawa,
Bersama kotoran dan pasiran lata,
Sungguh tenang ia dalam kejernihannya,
Ceria dan tulus saja rupanya,
Jikalaulah hati sejernih air itu,
Jikalaulah hati sebening hati itu,
Alangkah bahagianya diri kita ini,

Bila ia menuruni cenuram yang dalam,
Dan tinggi dari alirannya,
Bunyi itu sungguh mendamaikan,
Sedamai dan sebening itu,
Percikannya seolah-olah bergembira,
Kotoran dari aliran atas sana,
Yang bersalut selut, sampah dan kotoran,
Melalui batuan, pasir dan tumbuhan,
Menjadi jernih kembali seperti fitrahnya,
Alangkah baik jika manusia begitu,
Alangkah baik jika hati manusia begitu,
Yang kotor berselaput noda menjadi bersih,
Hitam bertutup dosa disapu bersih,
Jika begitu bahagialah kita,
Namun untuk menjadi sebening air di kali,
Tidaklah semudah ucapannya lidah,
Dan tidak semudah hajatnya hati,
Kerna ia perlukan suatu perjuangan,
Perjuangan mujahadah melawan penyakit diri,
Jadikan diri seperti air,
Membawa berlalu bersama kotoran diri,
Lalu dilupakan jauh-jauh di ceruk kaki,
Tidak bersangka-sangka kepada mana-mana diri,
Agar bebas jua diri kita,
Dari sangkaan yang tak sepatutnya,
Bimbang menghukum pada yang tidak berhak,
Dan mendapat sakit tak terperi,
Jika begitu celakalah diri,

Air yang jernih lembut,
Jua mampu melubangi batu-batuan,
Natijahnya manusia itu,
Haruslah kuat jiwanya,
Haruslah kuat raganya,
Dalam menghadapi musibah dan cubaan,
Kerna kita mampu walau berdikit-dikit,
Sepertinya air yang menitis,
Lembut tapi tajam menghakis,
Begitulah hakikatnya diri,
Tiada yang hebat tanpa melalui proses sendiri,
Dari awal terjadinya diri.

Sebening air di kali,
Tenangmu mendamaikan diri,
Jernihmu dicemburui,
Kerna diri tak sepertimu,
Penuh duri dan peri,
Biarlah aku menjadi diri sendiri,
Dengan kudratnya yang diberi.




Oleh:
ABDUL LATIFF MOHAMAD ASY-SYALUKI,
21 April 2012 Masihi bersamaan 29 Jamadilawwal 1433 Hijrah,
Sabtu, Jam 4.40 petang,
Di pejabat,
Georgetown,
Pulau Pinang.

No comments:

Post a Comment