Seluruh
alam jagat raya ini,
Adalah
ciptaan Yang Maha Kuasa,
Yang
Maha Memiliki segala-galanya,
Dialah
Allah Subhanahuwa Ta’ala,
Tiada
semua ia diciptakan,
Jika
tidak melainkan kerna mahkluk teragung,
Nabi
Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam yang sangat mulia,
Lalu
terciptalah alam yang nan indah damai ini,
Air
adalah sumber kehidupan,
Keperluan
hakiki setiap makhluk-Nya,
Buat
penerus kehidupan atas keperluan,
Ia
yang suci menyucikan,
Segar
dan menikmatkan,
Deruan
dan alirannya menenangkan jiwa-jiwa yang resah,
Di
aliran kali yang indah,
Ia
setia mengikut takdir ketentuan-Nya,
Tiada
satu pun yang dibantah,
Itulah
ciptaan mulia bernama air,
Aliran
jernih di kali,
Dan
lopak yang berbatu kerikil indah,
Bunyi
aliran yang mendamaikan jiwa ini,
Menghilangkan
resah dan gelisah,
Sepertimana
aliran air yang membawa,
Bersama
kotoran dan pasiran lata,
Sungguh
tenang ia dalam kejernihannya,
Ceria
dan tulus saja rupanya,
Jikalaulah
hati sejernih air itu,
Jikalaulah
hati sebening hati itu,
Alangkah
bahagianya diri kita ini,
Bila
ia menuruni cenuram yang dalam,
Dan
tinggi dari alirannya,
Bunyi
itu sungguh mendamaikan,
Sedamai
dan sebening itu,
Percikannya
seolah-olah bergembira,
Kotoran
dari aliran atas sana,
Yang
bersalut selut, sampah dan kotoran,
Melalui
batuan, pasir dan tumbuhan,
Menjadi
jernih kembali seperti fitrahnya,
Alangkah
baik jika manusia begitu,
Alangkah
baik jika hati manusia begitu,
Yang
kotor berselaput noda menjadi bersih,
Hitam
bertutup dosa disapu bersih,
Jika
begitu bahagialah kita,
Namun
untuk menjadi sebening air di kali,
Tidaklah
semudah ucapannya lidah,
Dan
tidak semudah hajatnya hati,
Kerna
ia perlukan suatu perjuangan,
Perjuangan
mujahadah melawan penyakit diri,
Jadikan
diri seperti air,
Membawa
berlalu bersama kotoran diri,
Lalu
dilupakan jauh-jauh di ceruk kaki,
Tidak
bersangka-sangka kepada mana-mana diri,
Agar
bebas jua diri kita,
Dari
sangkaan yang tak sepatutnya,
Bimbang
menghukum pada yang tidak berhak,
Dan
mendapat sakit tak terperi,
Jika
begitu celakalah diri,
Air
yang jernih lembut,
Jua
mampu melubangi batu-batuan,
Natijahnya
manusia itu,
Haruslah
kuat jiwanya,
Haruslah
kuat raganya,
Dalam
menghadapi musibah dan cubaan,
Kerna
kita mampu walau berdikit-dikit,
Sepertinya
air yang menitis,
Lembut
tapi tajam menghakis,
Begitulah
hakikatnya diri,
Tiada
yang hebat tanpa melalui proses sendiri,
Dari
awal terjadinya diri.
Sebening
air di kali,
Tenangmu
mendamaikan diri,
Jernihmu
dicemburui,
Kerna
diri tak sepertimu,
Penuh
duri dan peri,
Biarlah
aku menjadi diri sendiri,
Dengan
kudratnya yang diberi.
Oleh:
ABDUL
LATIFF MOHAMAD ASY-SYALUKI,
21
April 2012 Masihi bersamaan 29 Jamadilawwal 1433 Hijrah,
Sabtu,
Jam 4.40 petang,
Di
pejabat,
Georgetown,
Pulau
Pinang.
No comments:
Post a Comment