Monday 16 July 2012

MINYAK ZAITUN


Wattini wazzaitun,
Allah bersumpah dengan buah ini,
Buah zaitun yang masyhur,
Sungguh ia dari yang diberkati,

Ia makanan kegemaran Rasulullah,
Ia kesukaan oleh yang kita cintai,
Selain zhiro', ruthob, cuka dan empat lainnya,
Makanlah ia kerna kegemaran Baginda.

Di dalam hadith ada disabda,
Makanlah ia kerna ia pohon diberkati,
Buat dimasak atau dimakan saja,
Disiram ia di atas santapan.

Bangsa Eropah sudah lama amalkan,
Memakan minyak zaitun mentah-mentahan,
Orang kita pelik pandangan,
Diejek ditertawa kita memakan.

Sedangkan ia makanan sunnah,
Dimakan dimasak atau mentah,
Bila sunnah tidak diendah,
Jadilah bangsa kita punah ranah.

Siramlah ia atas makanan,
Makanlah ia dengan makanan,
Banyak kelebihan jua manfaat,
Baik pula untuk kesihatan.

Bangsa dan penganut lain memakannya,
Seperti sunnah pula ia ikutnya,
Sedangkan Muslim pula mengejeknya,
Dikatakan tidakkah berminyaknya ia.

Dalam Mushaf tercatat namanya,
Buah zaitun yang mulia,
Menjadi kegemaran Nabi kita,
Orang kita oula tinggalkannya.

Ragam manusia banyak jenisnya,
Makanan baik ditolak ia,
Makanan buruk ditelan ia,
Bagaimana jasad hendak dipelihara.


Makanan baik membentuk jasad,
Tumbuhnya tubuh darihalnya ia,
Maka jagalah makanan kita,
Agar kita dekat dengan-Nya.

Sunnah Nabi itu banyak,
Tak dapat semua jagan tinggalkan semua,
Amalkan mana yang termampukan,
Amalan makanan sunnah sudah syukurkan.

Minyak zaitun itu barokah,
Dari pohon yang ada berkat,
Makanlah ia dengan selamat,
Jangan hiraukan jahil bercakap.




Oleh:
PEDANG TIMUR BERKELANA,
16 Jun 2012, Sabtu,
Kuala Terengganu,
Terengganu Darul Iman.

No comments:

Post a Comment