Wattini
wazzaitun,
Allah
bersumpah dengan buah ini,
Buah
zaitun yang masyhur,
Sungguh
ia dari yang diberkati,
Ia
makanan kegemaran Rasulullah,
Ia
kesukaan oleh yang kita cintai,
Selain
zhiro', ruthob, cuka dan empat lainnya,
Makanlah
ia kerna kegemaran Baginda.
Di
dalam hadith ada disabda,
Makanlah
ia kerna ia pohon diberkati,
Buat
dimasak atau dimakan saja,
Disiram
ia di atas santapan.
Bangsa
Eropah sudah lama amalkan,
Memakan
minyak zaitun mentah-mentahan,
Orang
kita pelik pandangan,
Diejek
ditertawa kita memakan.
Sedangkan
ia makanan sunnah,
Dimakan
dimasak atau mentah,
Bila
sunnah tidak diendah,
Jadilah
bangsa kita punah ranah.
Siramlah
ia atas makanan,
Makanlah
ia dengan makanan,
Banyak
kelebihan jua manfaat,
Baik
pula untuk kesihatan.
Bangsa
dan penganut lain memakannya,
Seperti
sunnah pula ia ikutnya,
Sedangkan
Muslim pula mengejeknya,
Dikatakan
tidakkah berminyaknya ia.
Dalam
Mushaf tercatat namanya,
Buah
zaitun yang mulia,
Menjadi
kegemaran Nabi kita,
Orang
kita oula tinggalkannya.
Ragam
manusia banyak jenisnya,
Makanan
baik ditolak ia,
Makanan
buruk ditelan ia,
Bagaimana
jasad hendak dipelihara.
Makanan
baik membentuk jasad,
Tumbuhnya
tubuh darihalnya ia,
Maka
jagalah makanan kita,
Agar
kita dekat dengan-Nya.
Sunnah
Nabi itu banyak,
Tak
dapat semua jagan tinggalkan semua,
Amalkan
mana yang termampukan,
Amalan
makanan sunnah sudah syukurkan.
Minyak
zaitun itu barokah,
Dari
pohon yang ada berkat,
Makanlah
ia dengan selamat,
Jangan
hiraukan jahil bercakap.
Oleh:
PEDANG
TIMUR BERKELANA,
16
Jun 2012, Sabtu,
Kuala
Terengganu,
Terengganu
Darul Iman.
No comments:
Post a Comment