Monday 7 May 2012

KERINDUAN


Dalam kerinduan ku teringatkan dirimu,
Lalu namamu ku sebut-sebut selalu,
Ku serapkan ia ke hatiku,
Biarkan ia menusuk dalam ke lubuk qolbuku,
Jauh ke dasar qolbu yang dalam,
Sehingga menggegarkan istana syaitan di dasar,
Biarlah bersatu rindu dan namamu,
Dengan nur memancar ku harapkan ia.

Hati yang benar merindu pasti sangat mendambakanmu,
Sangat ingin memandang dan menatap wajahmu,
Melepas kerinduan yang telah lama membuku,
Cukuplah walau sekali memandangmu,
Ku selalu doakan untuk menatapmu,
Duhai kekasih Allah yang teragung,
Namun qolbuku terpalit dengan sifat buruk diriku,
Tiadalah hadir dirimu dalam mimpiku.

Lidah ini mengucapkan selawat dan salam padamu,
Perintah Yang Maha Agung firmankan itu,
Innallaha wamala ikatahu yu shollu na ‘alan Nabi,
Ya ayyuhalladzi na amanu shollu ‘alaihi wasallimu taslima,
Turunlah rahmat bagi mereka yang selawat atasmu,
Yang tenggelam dalam zhouq kecintaan,
Lupa ia pada apa yang ia berada,
Hanya namamu meniti dan membasahi lidahnya,
Beruntunglah mereka itu menyebut namamu,
Selawat salam sentiasa atasmu jua.

Kerinduan ini menebal lagi,
Padamu duhai rahmat semesta,
Meronta-ronta hati mereka yang mengasihimu,
Yang sentiasa mengharapkan akan hadirmu,
Ke dalam mimpi-mimpi insan itu,
Walau dia seorang ‘ashi,
Pasti jua mengenangkanmu duhai kekasih agung.

Diri benar-benar merindu,
Kerinduan yang mengharukan jiwa-jiwa,
Menitis air mata ini mengenangkanmu,
Akan sifat dirimu yang suci mulia,
Yang sempurna akan kejadian,
Tiada yang lain dapat menandingimu,
Akan sifat kesempurnaan padamu,
Duhai kekasih izinkan kami rinduimu,
Biarlah kerinduan ini sampai padamu.
Bersama selawat kami yang langsung padamu,
Sesungguhnya kami umatmu,
Mengharap belas kasihmu,
Agar dikenali jiwa dan wajah-wajah kami,
Yang merindukanmu,
Agar dapat kami bersamamu di sana nanti,
Tika huru hara yang tak tertahankan,
Oleh sesiapa saja yang mengalaminya,
Jadikan kerinduan ini amat bernilai buatku,
Kerinduan yang terbalas untuk menatapmu,
Dan bersamamu di ketika itu.

Rindu seorang perindu kepada yang dirindui,
Tentulah disebut-sebut akan dianya,
Manakan mungkin seorang kekasih merindu lain,
Sedangkan pula yang lain,
Pembohonglah ia jika begitu,
Duhai jiwa yang mengaku,
Kembalilah ke asal landasanmu,
Dengan bernakhodakan makhluk termulia,
Pasti dirimu selamat pasti,
Menjadi saksilah di kemudian nanti,
Moga kerinduan ini terbalas jua,
Dengan dapat bersamamu di tika tiada pelindung,
Dari teriknya bala cubaan tika tak tersangka,
Berharga amatlah yang dapat bersamamu jua.




Oleh:
ABDUL LATIFF MOHAMAD ASY-SYALUKI,
6 Mei 2012 Masihi bersamaan ..... Hijrah,
Sabtu, Jam 12.25 malam,
Teluk Pasu, Manir,
Kuala Terengganu,
Terengganu Darul Iman.

No comments:

Post a Comment